Memilih Drone Untuk Pemetaan

-

Memilih Drone Untuk Pemetaan

Memilih Drone Untuk Pemetaan – Perubahan teknologi drone sekarang ini amat cepat, tidak cuma untuk kepentingan ambil video udara, drone dipakai untuk ambil photo udara untuk kepentingan jasa pemetaan drone. Untuk memperoleh photo udara tak perlu ongkos tinggi seperti saat sebelum ditemukannya drone. Dahulu untuk memperoleh photo udara harus memakai pesawat berawak dengan ongkos yang paling mahal. Sekarang ini untuk kepentingan pemetaan dapat sangat gampang pada harga yang lebih irit yakni dengan memakai drone (pesawat tanpa awak).

Memilih drone yang pas untuk pemetaan bukan kasus yang gampang. Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan, hingga nanti, drone dapat betul – betul memiliki dayaguna. Ada banyak tipe drone yang dapat diputuskan, karena demikian jumlahnya tipe drone yang ada janganlah sampai kita salah pilih drone. Tidak seluruhnya drone pas dipakai untuk kepentingan pemetaan. Ada banyak persyaratan drone yang pas dipakai untuk pemetaan kita harus pahami lebih dulu kriteria drone yang pas untuk pemetaan salah satunya :

  1. Dilengkapi camera
  2. Memiliki kekuatan autopilot
  3. Sanggup ambil gambar dengan status camera tegak
  4. Drone diperlengkapi dengan piranti GPS
  5. Drone sanggup terbang dengan konstan
  6. Merek Drone

Setelah mengetahui beberapa kriteria drone yang pas untuk pemetaan waktunya kita pilih drone untuk keperluan pemetaan. Supaya tidak kebingungan, berikut ini beberapa panduan yang dapat diperhitungkan saat menentukan drone untuk pemetaan.

1. Ketahanan Terbang

Sebuah drone untuk pemetaan udara akan baik bila sanggup terbang semakin lama pada udara saat lakukan pemetaan. Umumnya drone bikinan DJI sanggup terbang sepanjang 15 – 30 Menit. Dengan catatan cuaca normal dan tidak banyak angin. Pada keadaan angin ribut, dapat semakin cepat kembali durasi waktu terbangnya. Pesawat UAV tipe Air Mapper X8 sebagai salah tipe drone yang sanggup terbang 60-90menit dalam per penerbangan bila dibandingkan dengan DJI Phantom 4 pro yang cuman sanggup terbang 30 menit.

2. Sistem Navigasi GPS

Sistem Navigasi GPS sebagai sisi penting dalam pemetaan udara, selainnya untuk navigasi pesawat final wing biasa dipakai untuk geolocation tag pada proses fotogrametri, pesawat final wing yang baik harus memakai mekanisme gps GNSS/RTK.

GNSS secara simpel sebagai teknologi yang dipakai untuk tentukan status atau lokasi dalam unit ilmiah di Bumi. Satelit akan mentransmisikan signal radio dengan frekwensi tinggi yang berisi data waktu dan status yang bisa diambil oleh yang menerima yang memungkinkannya pemakai untuk ketahui lokasi pas mereka di mana saja di atas bumi. Ada dua GNSS yang ada yakni Glonass (Global Navigation Stellite Sistem) dan GPS (Global Positioning Sistem).

3. Portabelitas

Untuk seorang surveyor udara keadaan yang ekstrim sebagai rintangan khusus, sering bila harus menerobos rimba belantara untuk melakukan pekerjaan. Pada kondisi begitu, kita dipaksakan untuk bawa perlengkapan pemetaan, terhitung drone. Beberapa tempat malah tidak ada jalan yang dapat di akses. Pada keadaan yang semacam ini, kita memerlukan piranti yang portabel dan gampang dibawa ke mana – mana. Mencari perlengkapan yang gampang dibawa, tahan pada guncangan, bungkus yang rapi.

4. Jangkauan Komunikasi / Telemetri

Capaian komunikasi atau telemetri dari drone / uav ke ground station (GCS) supaya masih tetap dalam kendalian semestinya sebuah drone pemetaan memiliki jarak capaian long kisaran minimum 10Km dari ground station dengan begitu uav tetap dalam kendalian walau saat terbang dalam model manual ataupun waktu ada pada jarak yang jauh.

Demikian artikel Memilih Drone Untuk Pemetaan, semoga bermanfaat.